Arongan Lambalek adalah nama salah satu kecamatan hasil pemekaran dari Kecamatan Samatiga, kecamatan ini berbatas di Utara dengan Kecamatan Woyla Barat, Selatan dengan Samudera Indonesia, Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Jaya dan Timur berbatasan dengan Kecamatan Samatiga.
Nama Kecamatan Arongan Lambalek adalah gabungan dua kemukiman, yaitu Arongan dan Lambalek. Saat itu, panitia pembentukan Kondisi Arongan Lambalek tepatnya di Gampong Arongan setelah diterjang Tsunami 2004. Kecamatan direkrut dari dua kemukiman dan terbentuknya kecamatan Arongan Lambalek tersebut juga berdiri dari dua kemukiman tadi sehingga berdasarkan hasil musyawarah tokoh-tokoh masyarakat dari dua kemukiman, disepakati nama kecamatan adalah Kecamatan Arongan-Lambalek..
Arongan asal kata “arong” (artinya: jalan) dan “ngon” (artinya: kawan/bersama-sama)1 adalah suatu jalan/lorong yang dilalui serombongan Gajah menuju tempat istirahat yang disebut dengan Kubu sebelum mereka berangkat menuju Teunom. Pernah ada satu ekor Gajah mati dalam perjalanannya di Seuneubok Teungoh, kemudian daerah itu disebut Cot Gajah Matee.
Pada akhir tahun 1968 dua kemukiman ini dilepas oleh induknya Woyla untuk bergabung dengan Kecamatan Samatiga terdiri dari Kuala Bubon, Bubon Tunong, Bubon dan Woyla Baroh dengan Camatnya Nyak Hasan Kerelek dan Kecamatan Samatiga merupakan induk kedua dari Arongan Lambalek dimana sebelumnya bergabung dengan Woyla. Sedangkan Lambalek diambil dari nama sebuah sungai di kecamatan itu karena arusnya terbagi dua simpang yaitu satu arus menuju ke laut dan satu lagi berbalik arah atau dalam Bahasa Aceh disebut dengan balek atau kembali ke hulu, maka dinamakan dengan Lambalek, Lam artinya kedalaman atau sungai kecil, balek artinya berbalik.
Dalam ungkapan lain juga disebut dengan hadih maja Lambalek, Lam Ili Mudek, Lam Nyo Han Ek, Lam Anggok Asek artinya Lambalek, sedang berangkat tapi pulang, sudah bilang ya tapi tak mau laksanakan, sudah menyetujui sesuatu tapi kemudian tidak mau. Hadih maja ini bermakna apa yang kelihatan belum berarti itulah yang terbaca tetapi bisa sebaliknya.
Kecamatan Samatiga merupakan induk kedua dari Arongan Lambalek, selama 30 tahun lamanya Arongan
Lambalek menjadi satu bagian dari Kecamatan Samatiga hingga era reformasi (tahun 2000) Arongan Lambalek dimekarkan menjadi kecamatan yang berdiri sendiri, Camat Arongan Lambalek pertama adalah Arifin Yahya, SH dengan ibukota kecamatan berpusat di Gampong Drien Rampak.
(Sumber: Teuku Dadek dari berbagai sumber dari Buku Asal Usul Aceh Barat)